Syamsuar Menghela Riau Jadi

REMAHAN.com - Pekan depan. Senin tepatnya. Gubernur Syamsuar berjanji akan mulai mengambil tindakan tegas: penertiban lahan ilegal perusahaan perkebunan.
Yang kalau di ikuti data DPRD Riau ada 1,4 juta hektare.
Setelah sehari yang lalu Syamsuar juga gusar: rapat penanggulangan karhutla pihak perusahaan hanya utus kroco-kroconya.
Menarik menunggu janji satu itu. Diumban pada hari jadi Riau ini. Ke-62.
Seberapa menggigitnya.
Baca: Timang Risau
Seberapa menerjangnya.
Seberapa daya tahannya.
Sehingga tidak terlintas dipikiran ada apa-apanya.
Jika ini tuntas, apatah lagi lahan tersebut diserahkan kemanfaatannya bagi masyarakat tempatan, Syamsuar akan disematkan berbagai yang maha.
Dari Bukit Tiga Puluh Indragiri hingga Benteng Tujuh Lapis di Rokan. Dari tepian Meranti hingga belantara di Kampar. Itu jika.
Baca: Cetar Syamsuar
Bertaji di sini: penertiban penggunaan lahan secara haram oleh korporasi. Jadi gambaran penyelesaian masalah pokok di Riau. Semuanya.
Tentang lingkaran hantu: penguasa-pengusaha. Tingkat daerah maupun Jakarta. Dari negara sendiri juga negeri tetangga.
Yang mereka ini sekali waktu bercengkrama. Dan di lain waktu saling sandera. Yang korbannya tetap jua jelata. Berbilang tahun yang lama.
Setelah ini nyata, bukan sekedar romantika di hari jadi, barulah bisa berharap tuk yang lain.
Yang di depan mata: merebut untuk terlibat di pengelolan Blok Rokan. Mendapatkan kemanfaatn dari hasil CPO perusahaan kelapa sawit. Yang lahan terluasnya ada di Riau itu.
Baca: Pimpinan KPK Meracau UAS Berkilau
Kemudian, layak-lah menghadap muka dengan izah ke Selat Malaka. Kembali ke peradaban yang ditinggal ratusan tahun itu.
Soal visi 2020 usah ratapi. Akan ada lompatan lebih jauh dari angan-angan itu. Dalam tempo yang tak lama. Jika bertolak dengan azam di pekan depan itu.
Kami tunggu. Dengan sangat tunak. Sampai jadi. (Editorial/Red)
Komentar