Daya Tahan UAS

REMAHAN.com - Penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) tuntas. Di MUI itu. Juga sebelumnya di kesempatan lain. Lugas.
Bagi mereka yang awalnya meronta dengan apa disampaikan UAS, jika berpikir jernih, ia pun akan menarik diri untuk tidak lagi bergemuruh.
Baik dari kelompok agama yang merasa tersinggung. Juga mereka tanpa ilmu asal sembur. Kecuali ada motif lain.
Dan mereka seperti ini yang sebenarnya tampak ke permukaan. Mereka yang ini menunggangi banyak hal: Eksis. Serobot. Masuk.
Sedikit kita selisik. Mengapa kita menjatuhkan pilihan pada sesuatu: Agama, Partai Politik, Ormas, atau tentang apapun itu. Yang ada pilihan-pilihan.
Baca: Timang Risau
Jawabannya sederhana. Dari telaah dan kabar yang kita terima: Ada kelebihan dari apa yang kita jatuhkan pilihan. Dan dapati kekurangan kepada yang tidak kita jatuhkan pilihan. Semua pilihan pastinya seperti itu.
Namun yang teramat menarik bagi kami, tentang daya tahan UAS. Dahsyat. Setidaknya sejauh ini.
Persekusi di Bali itu belum seberapa. Jelas siapa yang dihadapi. Juga siapa yang berada dibarisan pembela. Begitu juga peristiwa di Hong Kong.
Namun tuk yang kali ini ada yang terbelah. Baik karena ketidakpahaman, juga karena posisi pejabat publiknya. Cari aman.
Sehingga beberapa pihak yang tadinya berbalas senyum dengan UAS, kemudian memilih posisi yang lain.
Baca: Cetar Syamsuar
Tidak berlawanan secara frontal memang. Namun bisa dicerna, secara tersirat ia mengatakan apa yang disampaikan UAS tidak elok.
Sehingga kami menduga saat di MUI itu UAS akan menyampaikan maaf. Ada yang keliru, setidaknya agar tidak heboh lagi. Ternyata tidak. UAS tetap tegak lurus. Tentang: Apa yang disampaikan dan di lingkup apa yang diperkarakan itu disampaikan.
Umpama UAS sampaikan maaf, sebab apa yang disampaikan tidak tepat, alamat integritas UAS tergerus. Juga akan menggoyahkan keteguhan sebagian orang. Tapi sekarang terjadi sebaliknya. Yang berlawananpun segan.
UAS sudah khatam atas penilaian manusia. Atau mau di tempatkan seperti apa.
Gelombang yang satu ini kami duga hanya hitungan hari saja. Sebentar lagi usai.
Baca: Pimpinan KPK Meracau UAS Berkilau
Mari kita tunggu episode lainnya. Hanya kisahnya saja berbeda.
Pemerannya yang bisa berganti: Karena tergerus waktu atau pilihan-pilihan.
Kita memainkan peran yang mana? Itu pertanyaan pentingnya. (Editorial/Red)
Komentar